Minggu, 25 November 2018

Jurus Menabung Untuk Membeli Rumah

Jurus menabung untuk membeli rumah - Menabung untuk membeli rumah tidaklah mudah. Karena harga properti yang terus naik sering tidak dibarengi dengan niat menabung dengan baik dari kita. Hanya distribusi yang tersisa.

Sebelum lanjut, saya ingin menyarankan Anda untuk tinggal di apartemen Green Pramuka City, karena murah dan memiliki fasilitas yang lengkap.

Nah, bagi Anda yang benar-benar berniat menabung untuk membeli rumah, Anda bisa menerapkan beberapa gerakan tertentu.

1. Lakukan Metode SMART untuk Menentukan Saving Saving

SMART berarti spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, tepat waktu. Secara umum, strategi ini digunakan untuk ras, tetapi metode ini juga dapat diterapkan untuk hal-hal lain. Jika tujuan Anda adalah "membeli rumah", Anda dapat membaginya menjadi sasaran yang memenuhi kriteria SMART.

Anda dapat memulai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Jenis tempat tinggal apa yang Anda inginkan? Berapa banyak anggaran yang Anda sediakan?

Berapa lama Anda ingin menyimpan? Berapa banyak dana yang Anda miliki untuk dipesan setiap bulan? Di mana Anda ingin tinggal? Dengan sasaran yang lebih terukur dan spesifik, Anda akan lebih termotivasi untuk menghemat.

2. Tulis tujuan di tempat biasa.

Setelah mengonfigurasi target SMART, Anda dapat menulisnya di tempat yang sering dilihat.

Baik di layar komputer, catatan ponsel atau notebook. Tergantung pada penelitian, tujuan Anda akan lebih mudah dicapai jika Anda terbiasa disarankan dengan melihat keinginan ini.

3. Evaluasi perkembangan Anda melalui daftar yang harus dilakukan

Nah, tujuan di atas bisa kembali dibagi menjadi tujuan jangka pendek, kecil dan terukur. Dengan cara ini, menjadi lebih mudah untuk mengevaluasi pengembangan upaya Anda untuk menghemat uang dan menemukan rumah. Tulis daftar tujuan kecil di daftar yang harus Anda kerjakan.

Sebagai contoh, bulan ini, target tabungan adalah beberapa juta. Jika ternyata tidak ada, apa yang harus Anda perbaiki? Apa yang dapat Anda lakukan untuk menutupi celah itu? Dengan rencana yang terperinci, lebih mudah untuk mengambil langkah berikutnya.

4. Merancang rencana pembiayaan untuk rumah

Anda harus bisa memperkirakan harga rumah impian Anda. Selain itu, barang-barang tertentu juga harus dihitung, seperti hipotek yang diperlukan, biaya pemesanan serta biaya tambahan seperti notaris dan PPN. Untuk alasan ini, merancang rencana pembiayaan real estat sangat penting. Ini adalah aplikasi sebenarnya dari poin sebelumnya.

Mulailah dengan rencana untuk mendanai pembayaran dimuka atas pembelian rumah. DP minimum adalah 30% dari harga perumahan.

Kamis, 08 November 2018

Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap

Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap - Riwayat Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Budha yang berdiri pada era ke-7 dibuktikan karenanya ada prasasti kedukan Bukit di Palembang (682). Sriwijaya jadi salah satunya kerajaan yang kuat di Pulau Sumatera. Nama Sriwijaya datang dari bahasa Sanskerta berbentuk "Sri" yang berarti bersinar serta "Wijaya" bermakna kemenangan hingga bisa disimpulkan dengan kemenangan yang bersinar atau cemerlang. Jangan lupa kunjungi juga artikel pendidikan lainnya di Sudut Sekolah.

Pada catatan perjalanan I-Tsing, pendeta Tiongkok yang sempat berkunjung ke Sriwijaya pada tahun 671 saat 6 bulan menjelaskan jika pusat Kerajaan Sriwijaya ada pada lokasi Candi Muara Takus (Propinsi Riau saat ini). Kerajaan Sriwijaya di pimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa menjadi raja pertama.

Riwayat Kerajaan Sriwijaya Komplet. Kerajaan Sriwijaya atau biasa dimaksud Srivijaya ialah salah satunya kerajaan maritim yang kuat di lokasi pulau Sumatera serta memberikan dampak banyak di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Thailand, Kamboja, Semenanjung Malaya, Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Sulawesi. Di dalam bahasa Sansekerta, sri berarti “bercahaya” serta wijaya berarti “kemenangan”.

Bukti awal tentang kehadiran kerajaan Sriwijaya ini bermula dari era ke-7, I Tsing, seseorang pendeta Tiongkok, tuliskan jika dia tinggal saat 6 bulan waktu berkunjung ke Sriwijaya tahun 671. Prasasti riwayat yang sangat tua tentang Kerajaan Sriwijaya ikut ada pada era ke-7, di Palembang yakni prasasti Kedukan Bukit, pada tahun 682.

Karena berlangsung beberapa peperangan salah satunya serangan dari raja Dharmawangsa Teguh di tahun 990 dari Jawa jadikan dampak Kerajaan Sriwijaya pada daerah bawahannya mulai menyusut, serta serangan Rajendra Chola I dari Koromandel di tahun 1025, setelah itu di tahun 1183 Sriwijaya di bawah kendali kekuasaan kerajaan Dharmasraya.

Sesudah Sriwijaya roboh, kerajaan ini terlewatkan serta eksistensinya baru didapati dengan sah tahun 1918 oleh sejarawan George Cœdès dari Perancis.

Riwayat Kerajaan Sriwijaya Komplet

Tidak diketemukan catatan selanjutnya tentang Kerajaan Sriwijaya dalam riwayat Indonesia; waktu lalunya yang telah terlewatkan dibuat kembali oleh sarjana asing. Tidak ada orang Indonesia terbaru yang dengar tentang riwayat Kerajaan Sriwijaya sampai tahun 1920-an, saat sarjana Perancis George Cœdès sebarkan enemuannya dalam koran berbahasa Belanda serta Indonesia.

Coedès mengatakan jika rujukan Tiongkok dalam “San-fo-ts’i”, awal mulanya dibaca “Sribhoja”, serta beberapa prasasti dalam Melayu Kuno bersumber pada kekaisaran yang sama.

Kerajaan Sriwijaya jadi icon kebesaran Sumatera awal, serta kerajaan besar Nusantara di Jawa Timur tidak hanya Majapahit. Pada era ke-20, ke-2 kerajaan itu jadi referensi oleh golongan nasionalis untuk tunjukkan sebenarnya Indonesia ialah satu kesatuan negara sebelelum kolonialisme Belanda.

Tercatat beberapa jenis nama Sriwijaya. Orang Tionghoa mengatakan San-fo-ts’i Shih-li-fo-shih atau atau San Fo Qi. Dalam bahasa Pali serta Sansekerta, kerajaan Sriwijaya dimaksud Javadeh serta Yavadesh. Khmer mengatakan Malayu serta bangsa Arab mengatakan Zabaj.

Jumlahnya nama jadi fakta lainnya kenapa Sriwijaya begitu susah diketemukan. Sesaat dari peta Ptolemaeus diketemukan info tentang terdapatnya 3 pulau Sabadeibei yang bisa saja terkait dengan Sriwijaya. Pierre-Yves Manguin lakukan observasi Seputar tahun 1993 serta memiliki pendapat jika pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Sungai Musi pada Bukit Sabokingking serta Seguntang (terdapat di propinsi Sumatera Selatan saat ini).

Akan tetapi awal mulanya Soekmono memiliki pendapat jika pusat Kerajaan Sriwijaya terdapat pada lokasi sehiliran Batang Hari, pada Muara Sabak sampai Muara Tembesi (di propinsi Jambi saat ini), dengan catatan Malayu tidak di lokasi itu.

Bila Malayu pada lokasi itu, dia cendrung pada opini Moens, yang awal mulanya ikut sudah keluarkan opini jika letak dari pusat kerajaan Sriwijaya ada pada lokasi Candi Muara Takus propinsi Riau saat ini),

dengan prediksi panduan arah perjalanan dalam catatan I Tsing, dan perihal ini dapat juga dihubungkan denganadanya berita mengenai pembangunan satu candi yang dipersembahkan oleh raja Sriwijaya (Se li chu la wu ni fu ma tian hwa atau Sri Cudamaniwarmadewa) tahun 1003 pada kaisar Cina yang dinamakan cheng tien wan shou (Candi Bungsu, beberapa dari candi yang terdapat di Muara Takus).

Akan tetapi yang tentu pada saat penaklukan oleh Rajendra Chola I, berdasar pada prasasti Tanjore, Sriwijaya sudah beribukotakan di Kadaram (Kedah saat ini).

Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berjaya pada era 9-10 Masehi dengan kuasai jalan perdagangan maritim di Asia Tenggara. Sriwijaya sudah kuasai hampir semua kerajaan Asia Tenggara, salah satunya, Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, Vietnam, serta Filipina. Sriwijaya jadi pengontrol rute perdaganagan lokal yang mengenakaan bea cukai kepadaa tiap-tiap kapal yang melalui. Perihal ini sebab Sriwijaya jadi penguasa atas Selat Sunda serta Malaka. Diluar itu, Kerajaan Sriwijaya ikut menghimpun kekayaannya dari layanan pelabuhan serta gudang perdagangan yang melayani pasar Tiongkok serta India.

Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya alami keruntuhan saat Raja Rajendra Chola, penguasa Kerajaan Cholamandala menyerang 2x pada tahun 1007 serta 1023 M yang sukses merampas bandar-bandar kota Sriwijaya. Peperangan ini karena disebabkan Kerajaan Sriwijaya serta Kerajaan Cholamandala berkompetisi pada bagian perdagangan serta pelayaran. Dengan begitu, arah dari serangan Kerajaan Cholamandala untuk tidak menjajah tetapi untuk meruntuhkan armada Sriwijaya. Perihal ini mengakibatkan ekonomi Kerajaan Sriwijaya makin melemah sebab beberapa pedagang yang umumnya berdagang di Kerajaan Sriwijaya selalu menyusut. Bukan sekedar itu, kemampuan militer Sriwijaya ikut makin melemah hingga banyak daerah bawahannya yang melepas diri. Pada akhirnya, Kerajaan Sriwijaya roboh pada era ke-13.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya tinggalkan beberapa prasasti, salah satunya :

1. Prasasti Kedukan Bukit
Prasati ini diketemukan di Palembang pada tahun 605 SM/683 M. Isi dari prasasti itu yaitu ekspansi 8 hari yang dikerjakan Dapunta Hyang dengan 20.000 tentara yang sukses mengalahkan banyak daerah hingga Sriwijaya jadi makmur.

2. Prasasti Talang Tuo
Prasasti yang diketemukan pada tahun 606 SM/684 M ini diketemukan di samping barat Palembang. Dalamnya mengenai Dapunta Hyang Sri Jayanaga yang membuat Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk.

3. Prasasti Kota Kapur
Prasasti ini bertuliskan tahun 608 SM/686 M yang diketemukan di Bangka. Isiny tentang permintaan pada Dewa untuk keselamatan Kerajaan Sriwijaya bersama rakyatnya.

4. Prasasti Karang Birahi
Prasasti yang diketemukan di Jambi ini dalamnya sama juga dengan prasasti Kota Kapur mengenai permintaan keselamatan. Prasasti Karang Birahi diketemukan pada tahun 608 SM/686 M.

5. Prasasti Talang Batu
Prasasti ini diketemukan di Palembang, akan tetapi tidak ada angka tahunnya. Prasasti Talang Batu berisi mengenai sumpah pada aktor kejahatan serta pelanggar perintah raja.

6. Prasasti Palas di Pasemah
Prasasti ini pula tidak berangka tahun. Diketemukan di Lampung Selatan yang berisi mengenai kesuksesan Sriwijaya menempati Lampung Selatan.

7. Prasasti Ligor
Diketemukan pada tahun 679 SM/775 M di tanah genting Kra. Bercerita jika Sriwijaya dibawah kekuasaan Darmaseta.

Agama serta Budaya

Menjadi pusat pengajaran Agama Buddha Vajrayana, Sriwijaya menarik banyak peziarah serta sarjana dari beberapa negara di Asia. Diantaranya I Tsing seseorang pendeta dari Tiongkok, yang lakukan ekspansi ke Sumatera dalam perjalanan belajarnya di Kampus Nalanda, India, pada tahun 671 serta 695, serta di era ke-11, Atisha, seseorang sarjana Buddha dari Benggala yang bertindak dalam perubahan Buddha Vajrayana di Tibet.

I Tsing memberikan laporan jika Sriwijaya menjadi rumah buat sarjana Buddha hingga jadi satu pusat evaluasi agama Buddha. Pelancong yang hadir ke pulau ini mengatakan jika koin emas sudah dipakai di pesisir kerajaan. Diluar itu ajaran Buddha Mahayana serta Buddha Hinayana ikut ikut berkembang di Sriwijaya.

budaya India banyak memengaruhi Kerajaan Sriwijaya, dimulai oleh budaya Hindu lalu dibarengi juga oleh agama Buddha. Raja-raja Sriwijaya sukses kuasai kepulauan Melayu lewat perdagangan serta penaklukkan dari era ke-7 sampai era ke-9, hingga dengan cara langsung ikut juga meningkatkan kebudayaan Melayu bersama bahasanya di Nusantara.

Begitu sangat mungkin jika Sriwijaya yang populer menjadi pusat bandar perdagangan di Asia Tenggara, tentu saja menarik minat dari beberapa pedagang serta ulama muslim dari lokasi Timur Tengah. Hingga beberapa kerajaan yang awalannya adalah sisi dari Sriwijaya, lalu tumbuh berkembang jadi cikal-bakal kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera nantinya, pada saat melemahnya kekuasaan Sriwijaya.

Ada sumber yang mengatakan, sebab terdapatnya dampak orang muslim Arab yang banyak bertandang di Sriwijaya, jadi pada tahun 718 Sri Indrawarman raja Sriwijaya memeluk Islam. Hingga begitu sangat mungkin kehidupan sosial Sriwijaya adalah penduduk sosial yang di dalamnya ada penduduk Muslim serta Budha sekaligus juga.

Terdaftar seringkali raja Sriwijaya mengirim surat ke khalifah Islam di Suriah. Pada salah satunya teks berisi keinginan supaya khalifah sudi mengirim da’i ke istana Sriwijaya, surat itu diperuntukkan pada khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720M).

Demikian bahasan berkaitan riwayat kerajaan Sriwijaya, mudah-mudahan bermanfat buat anda.

Rabu, 31 Oktober 2018

Harga SUV Terbaru dan Termurah di Tahun 2018

Harga SUV Terbaru dan Termurah di Tahun 2018 - Saat ini, tidak hanya minivan yang laku di pasaran. SUV juga memiliki minat tersendiri di pasar Indonesia. Beberapa bahkan memiliki harga yang sangat rendah dengan kualitas produk yang sangat tinggi. Apakah Anda ingin tahu apa SUV ini? Di bawah ini Anda akan menemukan SUV dan harga SUV terbaru dan termurah yang dapat Anda pilih sebagai kendaraan harian dan bepergian jauh.

1. Toyota Rush

SUV Toyota ini adalah produk terbaik. Kapasitas mesin Toyota Rush ini adalah 1.495 cc. Selain itu, ia juga didukung oleh kekuatan 108 hp pada 6000 rpm dan torsi 141 Nm pada 4400 rpm. Dan bahkan di SUV ini, juga digerakkan oleh 5 dan 4 gigi manual otomatis. Untuk harga terakhir adalah Rp 240,05 juta.

2. Honda HR-V

Honda HR-V adalah mini SUV terbaik di Indonesia. Selain itu, SUV ini telah memenangkan banyak penghargaan berkat kecanggihan teknologinya. Desainnya sangat sporty dan tidak berbeda dengan Honda CR-V. Honda HR-V memiliki harga yang jauh lebih tinggi daripada seri CR-V. Di dalam SUV ini, ia dilengkapi dengan switch audio, sistem pengapian pulsed, dan juga didukung oleh kantong air yang melindungi pengemudi dari guncangan keras. Harga yang terakhir dan SUV termurah adalah Rp 252 juta.

3. DSFK Glory 580

Mobil ini adalah SUV yang dikombinasikan dengan MPV dan Sporty. Dan ini dilaksanakan selama acara IIMS 2018. Bahkan di Indonesia, sudah diuji. Mobil ini dilengkapi dengan beberapa fitur keselamatan dan perlindungan yang komprehensif dan canggih, serta tempat duduk untuk 7 penumpang. Ini membuat DFSK Glory 580 menjadi mobil yang sangat nyaman untuk dikendarai. Harga termurah yang harga Glory 580 adalah Rp.245 juta.

Dan ini adalah SUV terbaru dan termurah dari 2018 yang dapat Anda pilih sebagai referensi untuk mobil terbaru dan ternyaman.

Penyebaran Agama Islam di Indonesia Beserta Penjelasannya Lengkap

Penyebaran Agama Islam di Indonesia - Proses masuk serta mengembangnya agama serta kebudayaan Islam di Indonesia berjalan dengan setahap serta dikerjakan dengan damai hingga tidak memunculkan ketegangan sosial. Langkah penyebaran agama serta kebudayaan Islam di Indonesia lewat beberapa aliran di bawah ini.

a. Aliran Perdagangan
Sebelumnya, agama Islam masuk ke Indonesia lewat jalan perdagangan yang dikerjakan oleh perdagangan (India). Hal tersebut sama dengan perubahan jalan raya perdagangan laut pada era ke-7 M s/d era ke-16 M. Beberapa pedagang ini berkunjung di Indonesia untuk sesaat waktu serta menunggu waktu yang tepatu ntuk melanjutkan pelayarannya ke lokasi lainnya, seperti ke CIna. Saat beberapa pedagang Islam berkunjung, berlangsung hubungan pada pedagang Islam serta masyarakat lokal. Pedagang Islam itu tidak hanya berdagang ikut menyiarkan agama Islam hingga masyarakat pribumi tertarik pada ajaran serta kebudayaan Islam.

b. Aliran Pernikahan
Beberapa pedagang muslim banyak yang tinggal lumayan lama di Indonesia. Mereka menikah dengan wanita pribumi menjadi putrinya. Sebelum dinikasi, wanita yang belumlah beragama Islam disuruh masuk. Islam terlebih dulu. Diantara wanita yang dinikahi pedagang muslim ialah putri raja atau bangsawan. Spesial pada proses perkawinan yang menyertakan putri raja atau bangsawan begitu berguna buat penyebaran agama Islam. Dengan proses semacam itu, agama Islam jadi cepat berkembang. Jika seseorang raja atau adipati telah masuk Islam jadi rakyatnya akan gampang dibawa masuk Islam.

Contoh pernikahan yang menyertakan putri raja atau bangsawan, diantaranya perkawinan Maulana Ishak dengan putri Raja Blambangan yang melahirkan Sunan Giri; perkawinan Raden Karunia (Sunan Ampel) dengan Nyai Gede Manila, putri TumenggungWilatikta; perkawinan putri Kawunganten dengan Sunan Gunung Jati di Cirebon; perkawinan putri Adipati Tuban (R.A.Teja) dengan Syekh Abdurrahman (muslim arab) yang melahirkan Syekh Jali (Laleluddin). Dari pernikahan itu, tercipta ikatana kekerabatan yang kuat.

c. Aliran Tasawuf
Tasawuf ialah ajaran atau langkah untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Beberapa pakar tasawuf umumnya mempunyai ketrampilan yang bisa menolong penduduk, contohnya pakar mengobati penyakit. Mereka mengajari agama Islam di Indonesia sesuaikan dengan skema fikir penduduk yang masih tetap fokus pada agama Hindu serta Buddha hingga gampang dipahami. Oleh karena itu, penduduk pribumi gampang terima agama Islam. Beberapa tokoh tasawuf di Indonesia, diantaranya Hamzah Fansyuri, Syamsuddin as Sumatrani, Nur al Din al Raniri, Abdul al Rauf, Syekh Siti Jenar, serta Sunan Panggung.

d. Aliran Pendidikan
Penyebaran ajaran Islam lewat aliran pendidikan dikerjakan lewat pesantren-pesantren. Proses belajar mengajar di pesantren diarahkan oleh seseorang kiai atau ulama. Murid pesantren atau santri berada didalam pondok atau asrama. Sesudah lulus belajar, beberapa santri pulang ke daerah aslinya. Mereka memiliki keharusan mengajari kembali ilmunya pada penduduk sektiar. Lewat cara itu, Islam selalu berkembang masuk beberapa daerah terpencil. Pesantren yang sudah berdiri pada saat perkembangan Islam di Jawa, diantaranya Pesantren Sunan Ampel di Surabaya serta Pesantren Sunan Giri di Giri. Saat itu, ada beberapa kyai serta ulama yang jadikan guru agama atau penasihat agama di kerajaan-kerajaan. Kyai Dukuh ialah guru Maulana Yusuf di Kerajaan Banten. Kyai Ageng Celah ialah guru dari Jaka Tingkir. Syekh Yusuf adalah penasihat agama Sultan Ageng Tirtayasa di Kerajaan Banten.

e. Aliran Seni Budaya
Mengembangnya agama Islam dapat juga lewat seni budaya, contohnya seni bangunan (masjid), seni pahat (ukir), seni tari, seni musik, serta seni sastra. Islamisasi jgua dikerjakan lewat pertunjukan wayang yang disisipi ajaran agama Islam. Dengan begitu, penduduk akan dengan gampang tangkap serta mengerti ajaran Islam. Penyebaran Islam lewat kesenian perumpamaannya dikerjakan oleh Sunan Kalijaga serta Sunan Panggung manfaatkan seni pertunjukan wayang menjadi alat dakwah. Kalijaga tetap mengemukakan pesan-pesan islami dalam pertunjukan wayang ini. Bahkan juga, dia dengan massal ajak pemirsa bersama mengatakan kalimat syahadat. Narasi wayang diambil dari cerita Mahabarata serta Ramayana, tapi oleh Sunan Kalijaga diseliptakan beberapa tokoh dari pahlawan Islam. Nama spesifik disebutnya menjadi lambang Islam. Contohnya, panah kalimasada, satu senjata sangat ampuh, dikaitkan dengan kalimat syahadat, pengakuan yang berisi pernyataan pada Allah swt, serta Nabi Muhammad Saw. menjadi rukun islam yang pertama. Pesan-pesan islamisasi ikut dikerjakan lewat sastra, contohnya kitab primbon pada era ke-16 M yang diatur oleh Sunan Bonang. Kitab-kitab tasawuf ditranslate ke bahasa Melayu serta bahasa daerah. Babad serta hikayat ikut ditulis dalam bahasa daerah dengan huruf daerah serta Arab.

f. Aliran Dakwah
Proses islamisasi di Indonesia ikut dikerjakan lewat aliran dakwah yang dikerjakan oleh beberapa ulama. Fungsi ulama besar sekali dalam proses awal perubahan Islam di Indonesia. Mereka begitu aktif sebarkan agama Islam di beberapa lokasi di Indonesia. Beberapa ulama yang begitu berjasa dalam penyebaran agama Islam di Jawa ialah Wali Sanga. Mengenai beberapa nama Wali sanga ialah seperti berikut.

1). Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik datang dari Persia.
2). Sunan Ampel atau Raden Karunia.
3). Sunan Drajat atau Syarifudin (putra Raden Karunia)
4). SunanBonang atau Mahdun Ibrahim (putra Raden Karunia)
5). Sunan Giri atau Raden Paku (murid Sunan Ampel).
6). Sunan Kalijaga atau Joko Said.
7). Sunan Kudus atau Jafar Sidiq.
8). Sunan Muri atau Raden Umar Said.
9). Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.

Fungsi beberapa wali dalam penyebaran agama Islam besar sekali. Mereka penyebarkan agama Islam lewat cara bijaksana serta damai. Lewat cara itu, ajaran Islam gampang di terima oleh penduduk. Fungsi mereka salah satunya jadi guru agama atau penasihat raja serta meningkatkan budaya ditempat yang sesuai dengan unsur Islam.

A. Datangnya Islam di Indonesia
Biasanya beberapa pakar memiliki pendapat jika agama Islam masuk ke Indonesia seputar era ke-13. Tapi ada banyak bukti yang tunjukkan jika agama Islam hadir ke Indonesia lebih awal kembali. Contohnya, penemuan batu nisan makam Fatimah binti Maimun yang berada di Leran, Gresik yang berangka tahun 1082 M. Bahkan juga berdasar sebagian pakar yang lain ikut Islam telah hadir seputar era ke-7 M.

Tentang opini Islam masuk seputar era ke-7 M didasarkan pada sumber-sumber yang datang dari Dinasti Tang. Berita itu bercerita terdapatnya orang Ta-shih yang menggagalkan tujuannya untuk menyerang kerajaan Ho-Ling. Orang Ta-shih diidentifikasin menjadi orang Arab. Beberapa orang Ta-shih betempat tinggal di seputar kekuasaan Sriwijaya. Waktu itu beberapa orang Ta-shih lebih mengutamakan kebutuhan ekonomi dibanding lakukan Islamisasi, mengingat masih tetap kuatnya kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha di kerajaan Sriwijaya (Daliman, 2012. hlm. 24).

Opini beberapa pakar yang mengatakan jika agama Islam masuk pada era ke-13 M di dukung oleh fakta-fakta historis. Berita Marco Polo pada tahun 1292 menunjukkan bukti itu, saat dia hadir di Perlak dia banyak menjumpai masyarakat yang sudah beragama Islam serta banyak pedagang dari India yang suka menyiarkan agama Islam disana. Berita Ibnu Batuta yang hadir bertandang di Samudra Pasai pada tahun 1345 serta bukti-bukti arkeologis batu nisan makam Sultan Malik As-saleh yang berangka tahun 1297 M menguatkan opini jika Islam masuk di Indonesia seputar era ke-13.

Dalam pengetahuan riwayat, ketidaksamaan opini adalah satu perihal yang tidak dapat dijauhi. Kita mesti dapat menyikapinya dengan bijak serta sama dengan sumber-sumber yang valid. Dalam perihal ini butuh ikut dibedakan dalam tiga pemahaman, yakni waktu kehadiran, proses penyebaran serta perubahan agama Islam. Era ke-7 bisa dilihat menjadi awal masuknya Islam di Nusantara (Indonesia).

Akan tetapi pada saat itu rupanya belumlah sangat mungkin buat beberapa pedagang muslim untuk lakukan proses Islamisasi, mengingat masih tetap kuatnya dampak Hindu. Agar bisa lakukan proses Islamisasi membutuhkan seputar 5 atau 6 era lalu sampai terbentuknya kekuasaan yang bercorak kerajaan/kesultanan Islam, contohnya Perlak atau Samudra Pasai. Semenjak itu sangat mungkin proses penyebaran serta peningkatan agama Islam di luar pusat kerajaan.

B. Proses Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Menurut Uka Tjandra Sasmita (dalam Suntiah serta Maslani, 2014. hlm.194) proses penyebaran agama Islam lewat enam aliran, yakni perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian serta politik.

1. Lewat Perdagangan
Awal masuknya Islam di Indonesia lewat perdagangan, pedagang-pedagang ini datang dari Arab, Persia serta India. Islamisasi lewat perdagangan begitu menguntungkan sebab beberapa raja serta bangsawan ikut serta dalam pekerjaan perdagangan bahkan juga mereka jadi pemilik kapal serta saham. Mereka sukses membangun masjid, bahkan juga di sejumlah tempat seperti pesisir utara Jawa, penguasa-penguasa Jawa yang menjabat menjadi Bupati Majapahit banyak yang masuk Islam.

2. Perkawinan
Dari pojok ekonomi, beberapa pedagang Muslim mempunyai status sosial yang lebih baik dibanding rakyat pribumi hingga rakyat pribumi terpenting putri-putri bangsawan tertarik menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum menikah, mereka masuk Islam terlebih dulu. Sesudah mempunyai keturunan, selanjutnya membuat kampung-kampung, beberapa daerah serta kerajaan Islam. Jalan perkawinan ini tambah lebih menguntungkan jika pada saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau raja, sebab dari sini bisa percepat proses Islamisasi. Seperti yang berlangsung pada Raden Karunia atau Sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Djati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campaka yang nanti mempunyai keturunan yang bernama Raden Patah.

3. Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf membawakan ajaran Islam dengan ajaran yang awal mulanya telah diketahui oleh msyarakat luas. Mereka mempunyai kemampuan magis serta diakui memiliki kekuatan-kekuatan yang bisa mengobati seorang. Lewat tasawuf, “Bentuk” Islam yang di ajarkan pada masyarakat pribumi mempunyai kesamaan dengan ajaran mereka awal mulanya, yakni agama Hindu-Buddha. Ahli-ahli tasawuf itu, seperti Hamzah Fansuri, Syekh Lemah Abang, Sunan Panggung dan sebagainya.

4. Pendidikan
Islam dibawakan lewat pendidikan, seperti pesantren yang kita kenal saat ini. Mereka yang belajar agama Islam pasti bisa menyebarkannya kembali pada beberapa daerah lainnya.

5. Kesenian
Aliran Islamisasi lewat kesenian yang sangat terkanl ialah pertunjukkan wayang. Sunan Kalijaga ialah tokoh yang sangat mahir dalam pementasan wayang. Sunan Kaliga lakukan Islamisasi dengan penceritaan Mahabarata serta Ramayana ditambah lagi beberapa nama pahlawan Islam. Sastra (Hikayat, babad), seni bangunan serta ukir jadikan menjadi proses Islamisasi.

6. Politik
Islam lebih gampang di terima serta berkembang saat seseorang raja masuk Islam. Sebab saat itu, saat seseorang pemimpin masuk Islam biasanya rakyat akan mengikutinya.

Penyebab Runtuhnya VOC Serta Penjelasannya Lengkap

Penyebab runtuhnya VOC - Banyak opini yang mengatakan jika karena yang mengakibatkan VOC roboh ialah karena korupsi yang berlangsung di badan VOC tersebut. Akan tetapi tokoh – tokoh berwibawa seperti J.C. van Leur serta W. Coolhaas dengan memberikan keyakinan menyampaikan jika korupsi bukan aspek terpenting dalam kemunduran serta keruntuhan VOC (Boxer, 1983 : 107). Penaklukan tiga daerah seperti Malaka, Srilangka serta Makassar cuma bisa dituntaskan setelah pertarungan – pertarungan seru pada lawan – lawan yang gigih, sesaat peperangan yang berlangsung di Jawa Tengah menunjukkan kekurangan –kelemahan yang mencolok dari organisasi serta personel militer VOC.

Perang Persaingan perebutan Mahkota III (1749 – 1755) selesai tiada memberi penyelesaian yang pasti, tapi akhirnya seri sisi tiga pada VOC, Susuhunan Surakarta serta Sultan Yogyakarta. Hal itu menunjukkan lemahnya organisasi serta militer VOC. Akan tetapi Van leur memiliki pendapat jika kekurangan angkatan laut adalah aspek terpenting dalam kejatuhan VOC, meskipun ia mengambil langkah sangat jauh dengan mengatakan jika berikut sebenarnya yang disebut satu – satunya karena keruntuhan VOC.

VOC banyak kekurangan tengaga pelaut yang trampil hingga banyak dipakai tenaga pelaut yang lemah fisik serta terkadang – terkadang sakit. Penurunan dalam kualitas awak kapal VOC mungkin ada hubungan dengan jumlahnya kapal karam, terpenting dalam kelompok kapal Hindia. Perang tahun 1780 – 1783 menunjukkan kelamahan maritim VOC demikian tuturnya, sampai Heeren XVII sangat terpaksa minta pertolongan angkatan laut dari Staten Generaal (Ibid, perihal : 140).

Kondisi VOC yang turun di Asia jadi bahan bahasan di negeri Belanda, tentang apakah yang perlu atau bisa dikerjakan untuk melakukan perbaikan kondisi ini. Beberapa pembela kompeni menjelaskan jika hutangnya yang sejumlah Fl.21.543.644 sudah menyusut jadi Fl.8.506.567 dalam tahun 1799. Mereka mengatakan jika hutang ini semuanya bisa dihapuskan, jika tidak sebab keterkaitannya dalam Perang Belanda – Inggris yang membawa musibah dalam tahun 1780 – 1783, yang benar-benar tidak dikehendakinya. Selanjutnya sebab jumlahnya hutang – hutang VOC dan terjadinya banyak korupsi di badan VOC tersebut, pihak negeri Belanda melayangkan mosi tidak yakin pada Heeren XVII serta membubarkannya. Dengan begitu VOC juga dibubarkan pada 31 Desember 1799.

Diluar itu banyak sebab- karena lainnya dari beberapa ahli. Di bawah ini ialah beberapa opini mereka

Pada pertengahan era ke 18 VOC alami kemunduran sebab beberapa karena. Kemunduran ini menyebabkan dibubarkannya VOC. Diantara beberapa sebabnya ialah:
1. Banyak pegawai VOC yang curang serta korupsi.
2. Banyak pengeluaran untuk cost peperangan contoh perang menantang Hasanuddin dari Gowa.
3. Jumlahnya upah yang perlu dibayar sebab kekuasaan yang luas memerlukan pegawai yang banyak.
4. Pembayaran Devident (keuntungan) buat pemegang saham ikut memberatkan sesudah pemasukan VOC kekurangan.
5. Menambahnya saingan dagang di Asia terpenting Inggris serta Perancis.
6. Pergantian politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis serta liberal menyarankan perdagangan bebas.

Pada akhirnya VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta gulden serta kekayaan yang dibiarkan berbentuk kantor dagang, gudang, benteng, kapal dan daerah kekuasaan di Indonesia. Semenjak tahun 1780-an berlangsung penambahan cost serta berkurangnya hasil penjualan, yang mengakibatkan kerugian perusahaan dagang itu. Perihal ini dikarenakan oleh korupsi, kolusi serta nepotisme yang dikerjakan oleh beberapa pegawai VOC di Asia Tenggara, dari petinggi rendah sampai petinggi tinggi, termasuk juga beberapa residen. Contohnya beberapa residen Belanda memaksa rakyat untuk menyerahkan hasil produksi pada mereka di harga yang begitu rendah, dan di jual kembali pada VOC lewat kenalan atau kerabatnya sebagai petinggi VOC di harga yang tinggi sekali.

Sebab korupsi, lemahnya pengawasan administrasi dan perseteruan dengan pemerintah Belanda berkenaan dengan semakin menyusutnya keuntungan yang ditransfer ke Belanda sebab dikorupsi oleh beberapa pegawai VOC di beberapa lokasi, jadi kontrak VOC yang jatuh tempo pada 31 Desember 1979 tidak diperpanjang kembali serta dengan sah dibubarkan tahun 1799. Sesudah dibubarkan, plesetan VOC jadi Vergaan Onder Corruptie (Hancur sebab korupsi).Sesudah VOC dibubarkan, beberapa daerah yang sudah jadi kekuasaan VOC, diambil alih –termasuk utang VOC sebesar 134 juta gulden- oleh Pemerintah Belanda, hingga dengan begitu politik kolonial sah diatasi sendiri oleh Pemerintah Belanda. Yang menjalankan politik imperialisme dengan sistematis, dengan arah kuasai semua lokasi, yang lalu jadikan menjadi daerah otonomi yang diberi nama India-Belanda (Nederlands-Indië) dibawah pimpinan seseorang Gubernur Jenderal.

Gubernur Jenderal VOC paling akhir, Pieter Gerardus van Overstraten (1797 – 1799), jadi Gubernur Jenderal Pemerintah India-Belanda pertama (1800 – 1801).

VOC kependekan dari Verenigde Oostindische Compagnie atau kongsi dagang belanda. VOC berdiri semenjak 1602 untuk berdagang ke semua benua asia yang sempat berkuasa serta jaya menjadi kongsi dagang dengan mempunyai banyak laba hasil dari penjualan rempah-rempah serta barang komoditi yang lain yang datang dari asia yang setelah itu di jual ke Eropa. Akan tetapi perusahaan kongsi dagang atau VOC alami kemunduran serta selanjutnya semua asset dari VOC diambil oleh pemerintahan Belanda pada era ke-18. Tentang apakah pemicu atau kenapa VOC bisa hancur, roboh, bankrut, atau alami kemunduran bisa disaksikan tentang beberapa faktor pemicu runtuhnya/kehancuran VOC berikut ini...

Aspek Pemicu Runtuhnya/Kehancuran VOC
- Jumlahnya korupsi di sejumlah besar pegawai tinggi VOC yang dipakai untuk beli rumah-rumah elegan di belanda.
- Jumlahnya hasil laba yang diselewengkan oleh beberapa pegawai di kantor cabang, tampak dari pembukuan laba yang berlainan dari dagang asia dengan kantor pusat di belanda.
- Terdapatnya ekspansi dagang untuk jadi besar daerah jangkauan perdagangan yang memerlukan cost yang banyak sedang laba yang dibukukan tidak memenuhi membuat jumlahnya hutang-hutang VOC dari ekspansi dagang itu.
- Terdapatnya serangan pada kapal-kapal VOC yang dikerjakan oleh armada angkatan laut Eropa, hingga banyak kapal VOC yang tidak kembali membuat VOC kekurangan armada kapal untuk berdagang.