Minggu, 22 Desember 2019

Berikut Ini Adalah Awal Sejarah Konvensional BNI

Dengan sejarah yang kaya, posisi keuangan yang kuat, sumber daya manusia yang unggul dan teknologi yang dapat diandalkan, BNI percaya bahwa BNI Mobile Banking berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank nasional dengan kemampuan global.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, didirikan pada 5 Juli 1946, adalah bank negara pertama yang lahir setelah kemerdekaan Indonesia. BNI, yang lahir dalam perjuangan untuk kemerdekaan Republik Indonesia, bertindak sebagai bank sentral dan komersial, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah. Alih-alih UU No. 2/1946, sebelum beroperasi sebagai bank komersial sejak 1955, Republik Oyeong Indonesia atau ORI, Bank Negara Indonesia, adalah instrumen pembayaran resmi pertama pemerintah Indonesia yang akan dicetak dan diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946.

Setelah penunjukan De Javache Bank, yang diwarisi dari pemerintah Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, pemerintah membatasi peran BNI sebagai bank sentral. BNI kemudian dinamai bank pembangunan dan pada tahun 1950 diberi wewenang untuk bertindak sebagai bank mata uang dengan akses langsung ke bisnis asing. Cabang BNI pertama di luar negeri dibuka di Singapura pada tahun 1955.

Peran BNI dalam mendukung perekonomian Indonesia menjadi semakin strategis ketika muncul

Inisiatif diluncurkan pada 1960-an untuk melayani semua lapisan masyarakat dari Sabang hingga Merayuk, termasuk berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung, Bank Seluler, Bank Boca dan Bank Sarina. Tujuan utama pendirian bank terapung adalah untuk melayani orang-orang di pulau-pulau seperti Kepulauan Riau atau daerah-daerah seperti Kalimantan yang sulit dijangkau melalui darat. BNI juga telah memperkenalkan layanan perbankan untuk mobil seluler untuk mendorong orang untuk menabung.

Menurut UU No. 1 tahun 1968 sebagai bank komersial Bank Negara Indonesia tahun 1946, Buka Tabungan BNI memiliki tugas untuk meningkatkan ekonomi dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi.

Segmentasi pelanggan juga telah dicari oleh BNI karena ada bank yang secara khusus diarahkan untuk pelanggan perempuan, Bank sarina, di mana semua pegawai bank adalah perempuan, dan Bank Boy, yang memiliki kebiasaan menyelamatkan anak-anak dengan cepat . Layanan bank anak juga ditawarkan oleh anak-anak. Sejak 1963, BNI telah menjadi pelopor dalam layanan perbankan untuk institusi tersier dengan membuka kantor untuk asisten kas di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan. BNI saat ini memiliki kantor layanan di hampir semua universitas negeri dan swasta besar di Indonesia.

BNI mewakili identitas perusahaan dalam perjalanannya untuk beradaptasi dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama setelah BNI menjabat adalah lingkaran merah dengan BNI pada tahun 1946, ditulis dalam emas sebagai simbol persatuan, keberanian dan patriotisme, yang mencerminkan semangat BNI sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas perusahaan berubah menjadi logo perahu layar dan ombak, yang mewakili posisi BNI sebagai pemerintah Bank Indonesia, yang memasuki pasar keuangan global dengan anak perusahaan asing. Gelombang mencerminkan kemajuan dinamis BNI sebagai bank umum pemerintah yang berorientasi pasar.

Setelah krisis keuangan 1998 di Asia, yang mengguncang kepercayaan publik terhadap perbankan nasional, BNI meluncurkan program restrukturisasi, termasuk restrukturisasi, untuk memperkuat reputasi BNI. Tempatkan identitas baru ini di depan kata "BNI" dengan nomor "46". Istilah "BNI" adalah Tosca penuh warna yang menggambarkan kekuatan, keunikan dan kekuatan. Sementara angka "46" ditempatkan secara diagonal dalam kotak oranye untuk menggambarkan BNI modern yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar